Before sunrise
Johnny bergegas untuk check out dari kamar yang menemaninya dari hari pertama di Nihiwatu ini. Memberikan kartu kamarnya ke receptionist dan berjalan kembali masuk menuju kamar Pamela.
Saat berada di depan kamar tersebut Johnny cukup gugup. Padahal, kemarin juga dia sudah pernah berdiri dan mengetuk kamar ini. Rasanya berbeda karena hari ini dia datang bukan hanya untuk mengajak Pamela pergi, tetapi untuk masuk ke dalam kamar ini.
Johnny menekan bel yang ada di depan kamar itu dan berseru dengan suara pelan, “Pamela”. Tidak lama kemudian seseorang yang bernama Pamela itu membukakan pintu dan mempersilahkan Johnny yang sedang menenteng kopernya tersebut untuk masuk.
“Kopernya taroh di mana aja deh, Kak.” Pamela mengatakan itu sambil sedikit melakukan peregangan di pagi hari.
“Ok. Gue taroh sini aja ya.” Johhny meletakan kopernya di dekat sofa.
“Gue ada 2 pilihan film. 500 days of summer or before sunrise?” tanya Pamela kemudian dia melanjutkan, “Dua-duanya film favorite gue sih, Ka. Pengen rewatch aja.”
“Well, both is great. But, I choose before sunrise.”
“Ah thank God. Gue juga pengennya itu, a masterpiece banget ga sih film itu, Ka. Stranger yang ketemu di kereta dan akhirnya malah ended up jalan berdua sampe pagi. Gue suka karna filmnya full conversation gitu.” Pamela berbicara dengan sangat semangat sambil terus tersenyum bahagia.
Johnny tersenyum, “Lo ngerasa ceritanya kaya kita ga sih pam?”
Pamela berpikir sebentar, “not really sih. Soalnya kita udah pernah ketemu dulu secara ga sengaja hahaha. And btw kita ga ngehabisin satu hari doang. Trus kita ga sebodoh mereka yang ga tukeran kontak. Lo udah nonton lanjutannya kan ka?” Pamela benar-benar sangat cerewet jika menyangkut hal-hal kesukaannya.
“Udah, film trilogy kan.” Johnny berkata yakin.
“IYAA.” suaranya sedikit berteriak. “Eh maaf ka jo hehe. Excited aja gitu kalau ada yang tau gue bahas apa.”
“Well, that’s cute.” kata Johnny yang membuat Pamela bersemu merah.
“Yaudah yuk nonton, oh kalau mau pesan makan pesan aja. Gue tadi udah pesan sih ka, tapi takut aja kurang. Kita kan dari pagi gini. Almost siang sih, tapi bakalan sampai malam.”
“Udah itu gampang nanti kita pikirin lagi. Abis nonton lo mau ngapain?”
“Pengen berenang di kolam renang sih ka. Nanti fotoin yaa.”
“Well, that’s my job right?”
“Hahaha maaf ya seorang COO malah jadi tukang fotonya seorang pamela yang biasa aja ini.”
“Hey, don’t say that. It’s my honor to be your photographer.”
“Thank you. Udah ah ayok nonton.” Pamela sedikit tidak sabar.
Mereka menghabiskan hari itu dengan menyenangkan walaupun tidak jauh-jauh dari hotel. Hal itu membuat Johnny makin berpikir mengenai apa yang selama ini dia cari. Apakah Pamela adalah orang yang selama ini dia cari? Orang yang dapat membuatnya nyaman hanya dengan ada di dekatnya tanpa melakukan apa-apa.