“Mama kamu?”

Siang itu Pamela memutuskan untuk ikut Teja menjemput Ilona, yang katanya permintaan anak itu. Teja menjemput Pamela di cafe kemudian pergi bersama ke preschool tempat Ilona bersekolah.

Saat menjemput Ilona kemarin, Pamela hanya diam di dalam mobil saja tidak ikut ke dalam preschool. Kali ini dia penasaran dengan preschool yang sering dikatakan sebagai salah satu preschool termahal di Jakarta.

Saat Ilona melihat Pamela ikut datang menjemputnya dia langsung menunjukkan wajah bahagiannya. Ilona lari untuk menghampiri Pamela dan segera memeluknya, “Tante ikut jemput aku? Aku seneng banget.” kata Ilona sambil memeluk kaki Pamela.

Pamela kemudian menunduk dan membuka pelukan itu, kemudian dia memegang bahu Ilona dan mengelus pipinya. “Iya cantik, tante ikut. Katanya Ilona mau tante jemput?” Ilona menunjukkan raut muka yang bingung, tetapi tidak lama dia tersenyum dan berkata, “Iyaaaa tante, aku mau tante jemput.” Kemudian dia menengok ke arah papanya dan tersenyum menunjukkan giginya.

“Tante, mau makan siang bareng aku sama papa ga?” Ilona berinisiatif untuk mengajak Pamela ikut mereka makan siang. Pamela yang baru saja makan dengan porsi yang sangat banyak tentu bersikeras ingin menolak permintaan itu dengan sopan, tetapi dia bingung bagaimana caranya. Melihat hal itu Teja berkata kepada anaknya tersebut. “Tantenya udah makan siang, lain kali aja mau ga?” Tanya Teja sambil merentangkan tangannya kemudian mengangkat Ilona kegendongannya.

“Yah berarti aku makan sama papa aja dong?” kata Ilona sedih.

Pamela yang merasa bersalah karena menolak permintaan anak itu akhirnya memutuskan untuk menyetujui perkataan Teja. “Besok kita makan bareng, mau ga? Tante janji besok jemput Lona lagi deh. Gimana?” Pamela memberikan penawaran ke Ilona.

“Beneran tante? Yeyyy aku jadi ga sabar besok.” Ilona berteriak senang.

Saat berada di parkiran mereka berpapasan dengan keluarga kecil yang juga menjemput anak mereka. Ternyata anak tersebut merupakan teman sekelas Ilona.

Ilona menepuk beberapa kali lengan Teja mengisyaratkan agar Teja menurunkan dia dari gendongannya. Setelah itu Ilona memanggil temannya yang bernama Mario itu. “Mario, kamu mau ikut aku makan siang sama papaku ga?” Tanya Ilona malu-malu kepada Mario.

Mario menjawab pertanyaan dari Ilona kemudian bertanya balik dengan polos, “Aku juga mau makan siang sama mama papaku. Kok kamu makan siang sama papa kamu aja? Mama kamu?” Teja dan Pamela terkejut dengan pertanyaan Mario tersebut.

Orang tua Mario yang sepertinya paham dengan situasi yang sedang terjadi memanggil nama anaknya dengan lembut. Mario berbalik menghadap ke orang tuanya yang hanya melontarkan senyum. Merasa bingung Mario kembali bertanya ke Ilona, “Mama kamu sibuk ya?”

“Iya mama aku sibuk makanya ga ikut. Ya kan, Ma?” Ilona melihat ke arah Pamela dengan mata berkacanya. Merasa terjebak dengan keadaan Pamela hanya mengangguk pasrah untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Perjalanan pulang ke cafe sangat diam dan terasa canggung. Pamela meminta diantar ke cafe saja kemudian dengan cepat berterima kasih dan turun.