New place

Gue duduk di seberang kursi Kak Sage. Ngeliat gimana asiknya dia ngobrol sama tongkrongannya. Ada Kak Sano, Kak Hemachandra, dan Kak keenan. Circle laki-laki pujaan wanita. Kak Sano itu mantannya si Onychan. Tapi, dari pengakuannya Ony sih dia ga pernah lagi ketemuan sama Kak Sano.

Dulu mungkin gue bisa nyaman aja duduk bareng mereka. Tapi, sekarang posisinya ga enak banget. Selesai makan dan ngobrol-ngobrol gue pengen cepat-cepat pergi rasanya. That’s why I called Finn. If you asked why I called him not others. I don’t know myself.

Gue ga bisa mikir dan langsung aja text him. Gilanya lagi dia mau jemput gue. He’s crazy. But, we are the same. Gue juga gila.

10 menit kemudian terdengar suara mobil parkir. Gue merhatiin dari dalam cafe. Itu dia. Finn turun dari mobil secara slow motion di mata gue dengan kaki panjangnya. He’s still attractive as far as I know.

Guys, I’m sorry but I gotta go.” Gue pamit dengan gagu. Jelek banget lo Varetta dalam hati gue memaki.

“Lah bareng siapa?” Kak Keenan dan Kak Hema otomatis nanya ke gue. Kak Sage dan Kak Sano juga ikutan nengok.

“Eh bareng,” gue langsung nengok ke arah pintu masuk. Ternyata dia udah ada tepat di samping gue.

“Bareng gue.” Itu Finn yang ngomong. Gue beneran panik.

“Cie Varetta udah ada cowok baru. Eh lo Finn ga sih anak tekdus?” Ini yang ngomong si paling bacot alias Kak Hema.

Finn kelihatan bingung tapi tetap dia jawab, “Hahaha iya tau aja lo.” Sumpah suasananya awkward banget. Kenapa semenjak ketemu Finn gue selalu ada di posisi tidak nyaman seperti ini?

“Gue langsung balik aja ya,” gue pamit untuk terakhir kalinya.

“Hati-hati, ta.” Seru-seruan itu terdengar dari mereka berempat.

Finn bawa gue masuk ke mobilnya. Kita berdua diam. “Well, gue ga tau kalau kita bakalan ketemu secepat ini.” I need to break the silence between us.

Dia ketawa. “Gue juga.” Kemudian Finn menyandarkan kepalanya di kemudi mobil, ngeliat gue. “Mau lanjut kemana nih?”

Gue bingung jadi ga jawab apa-apa.

“Mau ikut gue aja?” tanyanya.

If you’re ok with it then I’m ok. Let’s go.” Gue ketawa.

I love your laughs.” kata Finn yang masih ada di posisi tadi.

Gue speechless. Kemudian nengok ke dia, gue liat mukanya yang sedikit panik.

“Ehm.” Finn clears his throat and massages his neck. “Yaudah yuk.”

I bite my lips and smile a little. Me nodding myself. So now he brings me to new places I’ve never been to.