Romantis ga sih?

Pamela menyimpan benda kotak yang sedari tadi dimainkannya dan menengok ke arah kekasihnya yang ternyata sedari tadi tidak berhenti menatapnya. Pamela mengangkat kedua alisnya dan bertanya, “Kenapa ngeliatin gitu?”

I’m just looking at my pretty fiancé. Nothing more. Udah selesai bales-balesin reply-nya?” Johnny bertanya sambil mengarahkan tangannya ke kepala Pamela dan membelai sayang rambutnya.

Pamela mengangguk, “Iya udah kok, tadi Nisa juga wa aku nanyain.” katanya tertawa.

“Nanyain apa?” Tangan Johnny masih tidak berhenti membelai rambut Pamela.

“Cara Ka Jo ngelamar aku.” ujar Pamela.

Johnny menganggukan kepalanya paham. “Kamu suka ga sih, Pam? II mean romantis ga sih?”

“Suka banget ih. Romantis kok, pake banget malah.” Pamela masih menunjukkan wajah berseri bahagianya.

“Soalnya kamu kan pernah ngomong pengen dibuatin novel, kaya Jesse ke Celine. Maaf ya aku ga bisa buatin kamu novel.”

What do you mean?! Kamu buatin aku a whole album loh, Ka Jo. Dan aku ga ngomong pengen dibuatin novel juga, I said if I were Celine dan dibuatin novel gitu I would fall for him. Aku ga minta dibuatin novel ih.” Pamela sedikit mendorong lengan Johnny.

Johnny tersenyum dan mencium puncak kepala Pamela. “Thank you, ya Pam. For everything.”

Thanks juga, Ka Jo.” jawab Pamela.

They stare at each other for so long, straight up to their souls. But, before anything happens, Pamela looks away.

“Ayo sekarang kita nonton, selesain season 5 biar kita berdua tinggal nungguin season 6-nya.” kata Pamela mengalihkan pandangan dengan jantung berdebar.

Johnny seperti biasa hanya tersenyum merespon segala perkataan Pamela. “Yaudah ayo.”

TW // Spoiler Peaky Blinders Season 5

Pasangan yang baru saja mengikat janji itu menonton series yang keduanya ikuti, sambil mengobrol banyak hal. Bahkan, beberapa kali terpaksa berhenti menonton untuk berdebat. Bukan benar-benar berdebat, tapi ya seperti itu.

I don’t like Lizzie.” Pamela mengutarakan pendapatnya.

Why?” Johnny look at her.

I just don’t like her.” ujar Pamela dengan nada tidak senang.

Masih banyak perdebatan-perdebatan lain yang menemani waktu mereka.

Ketika sampai di episode terakhir mereka berdua terdiam.

“Gila banget, Ka Jo. Ada yang cepu rencana Tommy dong? Ih keren banget ga sabar season terakhir.”

“Menurut kamu yang cepuin siapa?”

“Ga tau, soalnya bener-bener banyak plot twist

“Hahahaha, iya kan banyak banget. Aku juga bingung deh siapa.”

“Coba liat Tommy sampai detik ini masih dibayangi Grace mulu ya, Ka Jo. It’s because he really loves her atau karena rasa bersalah or what?”

I don’t know. But, I think he really loves her.” Johnny memberikan jawaban sederhana.

How can a man really loves his wife, but still having sex with another woman. It’s such a disrespectful way to his wife. Even when his wife already dead.” Pamela benar-benar tidak bisa paham dengan sifat laki-laki yang seperti itu. “I hope you don’t act like that,” bisik Pamela pelan dan memeluk Johnny.

I would never, Pam. Don’t worry to much.” Johnny tertawa karena merasa kekhawatiran Pamela sangat tidak berdasar.

Everything is possible, Ka Jo. I just warn you.”

I got it and I promise you.” Kata Johnny, kemudian mencium kening Pamela.

Setelah cukup lelah berdebat dan membahas series tersebut, merek berdua memutuskan untuk tidur. Rutinitas mereka setiap akan tidur adalah melakukan deep talk atau bahkan random talk. Karena bagi keduanya segala hubungan akan berhasil jika komunikasi lancar.